Perpisahan kali pertama masih mampu dihadapi. Saat perpisahan itu berulang kembali, hati tidak cukup ampuh untuk menanggung sakitnya. Kenapa? Mengapa? Soalan yang sama membelenggu diri. Aku mahukan jawapan. Sedangkan dia bisu tanpa kata. Hanya kedinginan dia membekukan hati. Menghadirkan lara di hati. Bisakah diri membenci sedangkan hati setia menanti? Rindu itu terlalu menjerut sedangkan dia langsung tidak peduli. Pedih! "You tak boleh buat I macam ni, Reeq!" ~ Rayhan Amanda~ Perpisahan bukan satu pengakhiran. Itu janji yang dipegangnya. Janji seorang suami. Namun bukan untuk didengar sang isteri. "I have every right to make you mine, Ray. You can only be mine. Nobody else can have you. Never." ~Fareeq Lutfi~